Selasa, 11 Maret 2014

artikel tentang pengaruh pH terhadap kelarutan

Teori Sifat Fisika

Bobot Jenis
Bobot jenis suatu zat adalah perbandingan antara bobot zat dibanding dengan volume zat pada suhu tetentu  (Biasanya 25oC).Bobot jenis adalah konstanta/tetapan bahan tergantung pada suhu untuk tubuh padat, cair dan bentuk gas yang homogen. Didefenisikan sebagai hubungan dari massa (m) suatu bahan terhadap volume (v). Sedangkan, yang dimaksud dengan berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air murni.
Bobot jenis permililiter zat cair adalah bobot dalam gram permililiter zat cair pada suhu 200 C yang ditimbang di udara. Bobot permililiter zat cair dalam gram dihitung dengan membagi bobot zat cair dalam gram yang mengisi piknometer pada suhu 200 C dengan kapasitas piknometer  dalam (ml), pada suhu 200 C adalah 997,18 gram. Jika ditimbang di udara, untuk harga bobot per ml dinyatakan dalam farmakope “penyimpanan kerapatan udara boleh diabaikan.
Suhu
Bobot perliter air (gram)
200
997,18
250
996,02
300
994,62
Angka bobot jenis menggambarkan suatu angka hubungan tanpa dimensi, yang ditarik dari bobot jenis air pada 4oC (= 1,000 graml-1).
Bobot jenis relative dari farmakope-farmakope adalah sebaliknya suatu besaran ditarik dari bobot dan menggambarkan hubungan berat dengan bagian volume yang sama dari zat yang diteliti dengan air, keduanya diukur dalam udara dan pada 200C .
Penentuan bobot jenis zat cair
Ada 3 metode yang digunakan untuk menguji bobot jenis zat cair, antara lain:
1.      Metode Piknometer
Pinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan penentuan rungan yang ditempati cairan ini. Ruang piknometer dilakukan dengan menimbang air. Menurut peraturan apotek, harus digunakan piknometer yang sudah ditera, dengan isi ruang dalam ml dan suhu tetentu (20oC). Ketelitian metode piknometer akan bertambah sampai suatu optimum tertentu dengan bertambahnya volume piknometer. Optimun ini terletak sekitar isi ruang 30 ml. Ada dua tipe piknometer, yaitu tipe botol dengan tipe pipet.

2.      Neraca Mohr Westphal
Dipakai untuk mengukur bobot jenis zat cair. Terdiri atas tua dengan 10 buah lekuk untuk menggantungkan anting, pada ujung lekuk yang ke 10 tergantung sebuah benda celup C terbuat dari gelas (kaca) pejal (tidak berongga), ada yang dalam benda celup dilengkapi dengan sebuah thermometer kecil untuk mengetahui susu cairan yang diukur massa jenisnya, neraca seimbang jika ujum jarum D tepat pada jarum T.
3.      Densimeter
Merupakan alat untuk mengukur massa jenis (densitas) zat cair secara langsung. Angka-angka yang tertera pada tangkai berskala secara langsung menyatakan massa jenis zat cair yang permukaannya tepat pada angka yang tertera.
 Viskositas
Viskositas adalah Kekentalan adalah suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir. Kekentalan didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk menggerakkan secara berkesinambungan suatu permukaan datar melewati permukaan datar lain dalam kondisi dengan cairan yang akan ditentukan kekentalannya.
a.       Dalam formulasi dan analisa sediaan farmasi , viskositas digunakan untuk:
1.         Stabilitas fisika
2.         Produksi (saat pencampuran dan aliran bahan obat)
3.         Pengambilan dalam wadah
4.         Pemeliharaan dan processing
b.      Hubungan viskositas dan temperature:
1.         Viskositas gas meningkat dengan kenaikan temperature.
2.         Viskositas zat cair menurun dengan kenaikan temperature.


Macam-macam viskositas:
1.      Viskositas Dinamik
Dinyatakan dalam satuan poise yaitu hambatan cairan jika permukaan bidang seluas 1 cm2 kekuatan diukur dengan menggunakan viskositas kapiler.
2.      Viskositas Kinoenmatik
Kekentalan dinamik dibagi menjadi kecepatan cairan pada suhu sama. Kekentalan ini dinyatakan dalam hukum strokes.
3.      Viskositas Intrinsik
Untuk larutan yang memiliki berat molekul tinggi rantai panjang.
            Kelarutan
Kelarutan Zat Padat Dalam Air Dipengaruhi oleh :
1.Temperatur
2.Penambahan Zat Terlarut Lain
3.Polaritas Pelarut
4.Konstanta Dielektrik Pelarut
5.pH Larutan
6.Ukuran Partikel
7.Ukuran Molekul
8.Polimorfisme
KELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRAN PENGARUH TEMPERATUR
Temperatur dapat meningkatkan kelarutan zat padat terutama kelarutan garam dalam air, sedangkan kelarutan senyawa non polar hanya sedikit sekali dipengaruhi oleh temperatur
 ∆H, panas pelarutan parsial; panas yang diabsorbsi per mol bila sejumlah kecil zat terlarut ditambahkan dalam sejumlah besar pelarut ∆H (larutan) = ∆H (sublimasi) – ∆H (hidrasi)} Reaksi eksoterm dan endoterm }


KELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRAN PENGARUH TEMPERATUR
Sebagian besar garammemiliki kelarutan yangbesar dalam air panasBeberapa garammemiliki panaspelarutan negatif(exothermic) dankelarutannya akanmenurun denganmeningkatnya Kelarutan beberapa garam sebagai fungsi dari temperature. Kelarutan menurun dengan adanya ion sejenis, meningkat dengan penambahan ion tidak sejenis} Apabila elektrolit sukar larut dilarutkan untuk membentuk larutan jenuh, kelarutan digambarkan sebagai Ksp}.
KELARUTAN ZAT PADAT DALAM AIR PENGARUH PENAMBAHAN ZAT LAIN
Penambahan Ion Sejenis.
 Bagian ekor merupakan senyawa hidrokarbon rantai panjang.} Bagian kepala dapat berupa anionik, kationik, zwitterion(dipolar), nonionik} Surfaktan merupakan molekul ampifilik yang tersusun dari bagian polar/hidrofilik (head), dan bagian nonpolar/hidrofobik (tail).}
KELARUTAN ZAT PADAT DALAM AIR PENGARUH PENAMBAHAN ZAT LAIN
Penambahan Surfaktan :
 Pada konsentrasi diatas Konsentrasi Misel Kritis (KMK) membentuk misel (agregat kolidal)yang berperan dalam proses solubilisasi miselar} Pada konsentrasi rendah dalam larutan berada pada permukaan atau antar muka larutan dan memberikan efek penurunan tegangan permukaan}.
Solubilisasi Miselar Suatu pelarutan spontan yang terjadi pada molekul zat yang sukar larut dalam air melalui interaksi yang reversibel dengan misel dari surfaktan dalam larutan sehingga terbentuk suatu larutan yang stabil secara termodinamikaSyarat: konsentrasi surfaktan ≥ KMK}. Untuk senyawa yang terionisasi (elektrolit) seperti asama karboksilat (HA) kelarutan merupakan fungsi dari pH}
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRAN PENGARUH PH KELARUTAN
senyawa yang terionisasi dalam air sangat dipengaruhi oleh pH, sedangkan kelarutan senyawa non elektrolit yang tidak terionisasi dalam air hanya sedikit dipengaruhi oleh pH. Ex; Asam salisilat, Atropin Sulfat, tetrakain HCl, Sulfonamida, Fenobarbital Na} Penentuan pH optimum, untuk menjamin larutan yang jernih dan kefektifan terapi yang maksimum } Peningkatan pH dapat meningkatkan kelarutan senyawa asam lemah, dan penurunan pH dapat meningkatkan kelarutan senyawa basa lemah}
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRAN PENGARUH PH PADA SENYAWA ELEKTROLIT
Molekul zat terlarut non-polar akan terlarut dalam pelarut nonpol} Molekul zat terlarut polar akan terlarut pada pelarut polar} Polaritas molekul pelarut dan zat terlarut dapat mempengaruhi kelarutan UMUM}.
 KELARUTAN ZAT PADAT DALAM AIR PENGARUH POLARITAS PELARUTAN.
Konstanta dilektrik dari suatu sistem pelarut campur adalah merupakan jumlah hasil perkalian fraksi pelarut dengan konstanta dielektrik masing- masing pelarut dari sitem pelarut campur tersebut.} Senyawa hidrofobik meningkat kelarutannya dalam air dengan adanya perubahan konstanta dielektrik pelarut yang dapat dilakukan dengan penambahan pelarut lain (kosolven). }
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRAN PENGARUH KONSTANTA DIELEKTRIK
Kosolvent adalah pelarut yang digunakan dalam kombinasi untuk meningkatkan kelarutan solut.} Kosolvensi merupakan suatu fenomena dimana zat terlarut memiliki kaelarutan yang lebih besar dalam campuran pelarut dibandingkan dalam satu jenis pelarut.}
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIKELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRAN PENGARUH KOSOLVEN
Ukuran partikel dapat mempengaruhi kelarutan karena semakin kecil partikel, rasio antara luas permukaan dan volume meningkat. Meningkatnya luas permukaan memungkinkan interaksi antara solut dan solvent lebih besar. Pengaruh ukuran partikel terhadap kelarutan digambarkan dalam persaman berikut;}
 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRANPENGARUH UKURAN PARTIKEL
 Dalam hal senyawa organik, “PERCABANGAN” akan meningkatkan kelarutan, karena semakin banyak percabangan akan memperkecil ukuran molekul, sehingga mempermudah proses pelarutan oleh molekul pelarut.} Semakin besar ukuran molekul zat terlarut semakin sulit molekul pelarut mengelilinginya untuk memungkinkan terjadinya proses pelarutan} Semakin besar ukuran molekul semakin berkurang kelarutan suatu senyawa}
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRANPENGARUH UKURAN MOLEKUL
                Karena titik leleh merupakan salah satu faktor yang mermpengaruhi kelarutan, maka polimorf akan memiliki kelarutan yang berbeda.} Bentuk polimer dapat mempengaruhi warna, kekerasan, kelarutan, titik leleh dan sifat –sifat lain dari senyawa.} Perubahan dari satu bentuk kristal ke bentuk yang lain adalah reversibel, proses ini disebut enantiotropik} Polimorfisme adalah kapasitas suatu senyawa untuk terkristalisasi menjadi lebih dari satu jenis bentuk kristal.}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar