Rabu, 12 Maret 2014

artikel tentang jaringan dermal

SISTEM JARINGAN DERMAL

            Jaringan Dermal adalah :
-           suatu lapisan tunggal sel-sel yangterbungkus rapat yang menutupi dan melindungi semua bagian kulit tumbuhantersebut.
  1. Sifat Jaringan Dermal
Pada jaringan dermal terdiri atas epidermis dan periderm. Jaringan dermal mempunyai sifat yang khusus, antara lain : dindingnya berisi zat lilin, kitin, dan siberin yang ada hubungannya dengan letak bagian diluar tubuh. Namun, sifat-sifat tersebut tidak bisa mewakili sifat jaringan di bawahnya seperti epidermis dan periderm. Berikut sifat epidermis dan periderm.
  1. Sifat epidermis :
  • Terdiri dari selapis sel yang terbentuk  pipih dan tersusun rapat.
  • Tidak terdapat ruang antar sel.
  • Epidermis pada daun tidak berklorofil, kecuali pada sel penjaga (sel penutup) stomata.
  • Pada permukaan atas daun terdapat penebalan dinding luar yang tersusun atas zat kutin (turunan senyawa lemak) yang disebut dengan kutikula.
  • Ada bagian yang dapat membentuk lapisan lilin untuk melindungi dari air.
  • Ada pula yang membentuk bulu-bulu halus di permukaan bawah sebagai alat perlindungan.
  • Epidermis dapat membentuk stomata atau mulut daun.
  • Terjadi pertukaran gas melalui mulut daun.
  • Pada epidermis batang dapat mengalami modifikasi membentuk lapisan tebal yang dikenal sebagai kutikula, membentuk bulu sebagai alat perlindungan.
  • Dinding sel epidermis terbentuk tipis sehingga mudah di tembus air.
  • Epidermis akar tidak memiliki kutikula.
  • Epidermis akar yang menggantung dapat berkembang menjadi velamen, yaitu jaringan yang terdiri dari beberapa lapis sel.
  • Rambut akar pada epidermis berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
  • Epidermis batang dapat membentuk derivat, anatara lain menjadi silika dan sel gabus.
Gambar jaringan epidermis terluar
Gambar epidermis akar
Gambar epidermis daun
Gambar epidermis batang
  1. Sifat periderm:
  • Pada struktur periderm terdiri dari felogen (kambium gabus) yang akan membentuk felem (gabus) ke arah luar dan feloderma ke arah dalam.
  • Sel-sel felogen pada periderm berbentuk segi empat atau segi banyak.
  • Felogen pada periderm ini bersifat meristematis.
  • Sel-sel periderm dewasa berbentuk hampir prisma, mati, dan dinding selnya berlapis suberin, yaitu sejenis selulosa yang berlemak. Sel-sel feroderma menyerupai sel parenkima, berbentuk kotak, dan hidup.
  • Periderm terdiridari sel-sel gabus (phellem), phelloderm, dan phellogen (kambium gabus).
  • Periderm berlapis-lapis yang bertentangan dengan epidermis berlapis tunggal.
  1. Fungsi Jaringan Dermal
    1. Melindungi tumbuhan terhadap pengeluaran air yangberlebihan.
    2. Melindungi tumbuhan terhadap kerusakan mekanis.
    3. Menjaga dan mengatur suhu tumbuhan.
Jaringan Dermal terdiri dari epidermis dan periderm.
Meskipun jaringan dermal secara umum mempunyai fungsi seperti diatas, jaringan dermal menaungi lapisan yang ada dibawahnya yang memiliki fungsi-fungsi tersendiri. Oleh karena itu, dalam pembahasan ini akan membahas fungsi epidermis dan periderm tersebut.
  • Epidermis merupakan bagian dari jaringan dermal terluar tumbuhan yang menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, dan daun. Epedermis umumnya satu lapisan sel berdekatan. Epidermis dapat dianggap sebagai tanaman “kulit.” Tergantung pada bagian tanaman yang meliputi, sistem jaringan dermal dapat mengkhususkan diri sampai batas tertentu. Misalnya, kulit ari daun tanaman yang mengeluarkan lapisan yang disebut kutikula yang membantu tanaman menahan air.
Epidermis pada tanaman daun dan batang juga mengandung pori-pori yang disebut stomata. Penjaga sel di epidermis mengatur pertukaran gas antara tanaman dan lingkungan dengan mengontrol ukuran bukan stomata.
 Epidermis pada akar terdiri atas satu lapis sel yang tersusun rapat. Epidermis akar memiliki rambut akar hasil aktivitas sel-sel di belakang titik tumbuh.
Epidermis pada daun terdapat di permukaan atas maupun bawah, umumnya terdiri dari satu lapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kitin (kutikula) atau lignin. Tumbuhan  Ficus, Nerium,dan Piper memiliki epidermis ganda yang tersusun atas beberapa lapis sel. Pada epidermis terdapat celah yang diapit oleh dua sel penutup, celah ini disebut stomata .Stomata terdapat pada permukaan daun. Akan tetapi, ada pula yang hanya memiliki stomata pada permukaan bawah. Pada tumbuhan yang daunnya terapung, misalnya teratai, stomata hanya terdapat di permukaan atas.
Fungsi Epidermis :
a)      Sebagai pelindung jaringan di dalamnya.
b)      Sebagai tempat pertukaran zat.
c)      Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
d)     Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
e)      Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi.
f)       Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi.
g)      Sebagai pelindung dan tempat terjadinya difusi dan osmosis.
h)      Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena osmosis.
i)        Rambut akar pada epidermis berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
  • Periderm atau jaringan gabus  adalah jaringan pelindung yang dibentuk untuk menggantikan epidermis batang dan akar yang telah menebal akibat pertembuhan sekunder. Jaringan gabus tampak jelass pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
Struktur jaringan gabus terdiri dari felogen (kambium gabus) yang akan membentuk felem (gabus) ke arah luar dan feloderma ke arah dalam. Felogen dapat dihasilkan oleh epidermis, parenkima dibaewah epedermis, kolenkima, perisikel, atau parenkima floem, tergantung spesies tumbuhannya.Sel gabus adalah sel tak hidup yang meliputi bagian luar batang dan akar untuk melindungi dan memberikan isolasi untuk tanaman.
Fungsi Periderm :
  1. Sebagai pelindung tumbuhan dari kehilangan air.
  2. Melindungi tumbuhan dari pengaruh suhu yang extreme mengurangi kehilangan air.
  3. Melindungi tumbuhan dari gangguan mekanis.
2.2 Proses fisiologi pada Jaringan Dermal
            Jaringan Dermal  terdiri atas epidermis dan periderm , namun yang paling berperan dalam proses fisologi yaitu epidermis , karena di dalam epidermis terdapat stomata yang berfungsi sebagai :
  • Sebagai jalan masuknya CO2 dari  udara pada proses  fotosintesis
            Reaksi fisika CO2/ reaksi gelap/reaksi Blackman, yaitu reaksi yang terjadi dalam kloroplas dan tidak memerlukan cahaya. Prosesnya berupa siklus yang disebut Siklus Calvin.
  • Sebagai jalan penguapan (transpirasi)
            Transpirasi : adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi). Mekanisme transpirasi pada tumbuhan :
            Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.
Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya, suhu, aliran udara, kelembaban, dan tersedianya air tanah. Faktor-faktor ini mempengaruhi perilaku stoma yang membuka dan menutupnya dikontrol oleh perubahan tekanan turgor sel penjaga yang berkorelasi dengan kadar ion kalium (K+) di dalamnya. Selama stoma terbuka, terjadi pertukaran gas antara daun dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk mengukur laju transpirasi tersebut dapat digunakan potometer. Transpirasi pada tumbuhan yang sehat sekalipun tidak dapat dihindarkan dan jika berlebihan akan sangat merugikan karena tumbuhan akan menjadi layu bahkan mati.
            Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata sedang melalui kutikula daun dalam jumlah yang lebih sedikit. Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka stomatanya untuk mengambil karbon dioksida dari udara untuk berfotosintesis. Lebih dari 20 % air yang diambil oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian besar uap air yang ditranspirasi oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari daun selain dari batang, bunga dan buah. Transpirasi menimbulkan arus transpirasi yaitu translokasi air dan ion organik terlarut dari akar ke daun melalui xilem.
  • Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
            Jaringan dermal merupakan jaringan terluar, sehingga jaringan ini ter4masuk tempat pertukaran udara dan jalan masuknya CO2 untuk proses fotosintesis.
Faktor yang Mempengaruhi Jaringan Dermal
Jaringan Dermal terdiri dari epidermis dan periderm. Dalam proses mekanismenya jaringan ini dipengaruhi oleh :
  • Lapisan kutikula ,karena lapisan ini pada epidermis berfungsi membatasi penguapan.
  • Stomata , didalam jaringan dermal terdapat stomata yang berfungsi untuk transpirasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar