artikel tentang farmakologi secara umum
Farmakologi umum
- 1. FARMAKOLO
GI
Oleh: Nailiy Huzaimah
S.Kep., Ns
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
- 2. Farmakologi berasal dari bahasa
Yunani
- Pharmacon = obat
- Logos
= ilmu pengetahuan
“ilmu pengetahuan tentang
segala sesuatu mengenai obat”.
- 3. • Farmakologi mencakup pengetahuan
tentang:
– Sejarah
– Sumber
– Sifat-sifat fisik dan kimiawi
– Cara pembuatan dan pencampuran
– Efek fisiologi dan biokimia
– Mekanisme kerja
Absorbsi
Distribusi
Biotransformasi
Eksresi
– Penggunaan obat.
- 4. Daftar Isi
1. Definisi dan istilah dalam farmakologi
2. Farmakokinetik
3. Farmakodinamik
4. Faktor yang mempengaruhi efek obat
5. Dasar-dasar toksikologi
6. Cara pemberian obat
7. Prinsip terapi
8. Efek samping obat
9. Obat yang paling sering digunakan
10. Cara menilai keamanan obat
- 5. Definisi dan istilah
dalam farmakologi
- 6. 3 Jenis Pengobatan
Terapi
Kausal
• meniadakan atau
memusnahkan
penyebab
penyakitnya
• Ex: sulfonamid,
antibiotika, obat
malaria
Terapi
Simptomatis
• menghilangkan atau
meringankan gejala
penyakit
• Ex: analgetik
(pereda nyeri),
antipiretik
(penurun
panas/demam), dll
Terapi
Subtitusi
• menggantikan
zat-zat yang
seharusnya
dibuat oleh organ
tubuh yang sakit
• Ex: Insulin (DM),
tiroksin (hipotiroid)
- 7. PLASEBO
pengobatan
Tidak
berdampak
Penanganan
palsu
Tujuan dari Plasebo yaitu :
1. Pengobatan sugesti, kadangkala memberikan efek
yang mengagumkan pada pasien yang kecanduan obatobat narkotika dan psikotropika lainnya maupun
penderita kanker stadium akhir
2. Uji klinis, digunakan pada tahap akhir dalam rangkaian
penelitian suatu obat baru yang akan dinilai efek
farmakologisnya
3. Pelengkap dan penggenap pil KB, bertujuan agar
pasien tida terlupa menelan pil KB pada saat menstruasi
- 8. EFEK YANG TIDAK DIINGINKAN
Efek Samping
• segala pengaruh obat yang tidak diinginkan pada tujuan terapi yang
dimaksud, pada dosis normal
Ideosinkrasi
• suatu obat memberikan efek yang sama sekali berlainan dari efek
normalnya
Alergi
• peristiwa hipersensitif akibat pelepesan histamin di dalam tubuh
atau terjadinya reaksi khusus antara antingen-antibodi
Fotosensitasi
• kepekaan berlebihan terhadap cahaya akibat penggunaan obat
- 9. EFEK TOKSIK
Efek yang menimbulkan keracunan pada pasien
akibat penggunaan dosis maksimal yang
berlebih
- 10. RESISTENSI BAKTERI
Suatu keadaan dimana bakteri telah
menjadi kebal terhadap obat karena
memiliki daya tahan yang lebih kuat.
- 11. KOMBINASI OBAT
Dua obat yang digunaan bersamaan, kerjanya
dapat berupa :
# Antagonisme, dimana kegiatan obat pertama
dikurangi atau ditiadakan sama sekali oleh
obat kedua.
# Sinergisme, dimana kekuatan obat saling
memperkuat
- 12. Farmakokinetik
- 13. • Farmakokinetik adalah proses mulai
masuknya obat ke dalam tubuh hingga
dikeluarkannya obat dari dalam tubuh.
• Perjalanan obat dalam tubuh
Absorpsi
Distribusi
Biotransformasi /
metabolisme
Eliminasi /
ekskresi
- 14. Absorpsi
Penyerapan zat aktif
• molekul-molekul obat masuk
ke dalam tubuh
• menuju ke peredaran darah
- 15. • Dalam menjalani proses absorpsi, zat atau
molekul obat “wajib” mengikuti suatu
“tahapan” yang disebut:
MEKANISME LINTAS MEMBRAN
- 16. Mekanisme Lintas Membran
- 17. • Tidak membutuhkan energi
• Lebih mudah untuk obat-obat lipofilik (larut
dalam lemak)
• Berlaku untuk molekul senyawa berukuran
kecil dan non-ion
- 18. • Terjadi karena adanya perbedaan gradien
tekanan hidrostatik
• Obat larut dalam air pada tempat absorpsi
- 19. Osmotic Mechanism
- 20. • Memerlukan “perantara” (protein membrane
pump)
• Mentransfer molekul dengan melawan
gradien konsentrasi
• Membutuhkan energi
- 21. • Terdapat carrier yang memfasilitasi proses
transport, seperti enzim atau protein lainnya.
• Bersifat spesifik (hanya zat yang cocok dengan
carriernya)
• Contoh zat: B12
- 22. • Obat-obat yang terionisasi kuat pada pH
fisiologis
• Perlintasan terjadi dengan pembentukan
kompleks yang netral (pasangan ion) dengan
senyawa endogen seperti musin
• Mekanisme absorpsinya adalah dengan difusi
pasif
- 23. • Pada umumnya berlaku untuk
– molekul-molekul besar
– molekul yang tidak larut.
• Perlintasan dibantu dengan pembentukan
vesikula (vesicle) oleh membran plasma
- 24. Faktor-faktor yang
mempengaruhi absorpsi di
Gastrointestinal
1. Motilitas gastrointestinal
2. Aliran darah splanknikus (hipovolemik, obatobat vasokonstriktor, latihan/aktivitas fisik
berlebih)
3. Formulasi dan ukuran partikel obat
4. Faktor kimiawi (ex: antibiotik tetrasiklin feat ion
Ca)
- 25. Distribusi
Proses dimana obat menjadi berada di
dalam cairan tubuh dan jaringan tubuh
- 26. Kecepatan Distribusi Obat,
dipengaruhi oleh
1. Aliran darah ke jaringan/ organ tubuh
2. Sifat fisik dan kimia obat (besar molekul, lipofilik
atau hidrofilik, non ion???)
3. Sifat membran (>> permeabilitas)
4. Banyaknya obat yang terikat dengan protein plasma
(molekul protein besar, sehingga sulit menembus
membran)
– kekurangan protein plasma berefek toksisitas obat
(banyak obat bebas dalam plasma)
- 27. Biotransformasi
/ metabolisme
Proses perubahan struktur kimia obat yang
terjadi dalam tubuh dan dikatalis oleh enzim
- 28. • Metabolisme obat terjadi di hepar
• Ada kejadian apa di hepar?
Reaksi biokimia (oksidasi, reduksi, dan
hidrolisis) Pengaruh enzim-enzim di hati
perubahan molekul-molekul obat pada
umumnya menghilangkan aktivitas
farmakologis obat penurunan efek
farmakologis obat.
• Biotransformasi menurunkan kelarutan obat
dalam lipid meningkatkan kecepatan ekskresi
obat melalui ginjal
- 29. Metabolisme Obat (jika dikonsumsi per oral)
First Pass Metabolism
- 30. Eliminasi /
ekskresi
Proses pengeluaran obat dari dalam tubuh
- 31. Ekskresi obat dalam bentuk:
1. Metabolit [hasil biotransformasi]
2. Bentuk asal obat
Obat metabolit polar (ion) diekskresi lebih cepat
dari pada obat larut lemak
- 32. 3 jalur utama pengeluaran obat
1. Ginjal [3 proses]
– Filtrasi glomerulus (20%)
– Sekresi dan reabsorpsi oleh tubulus (80% ; tercepat ; mekanisme
transpor aktif)
– Difusi pasif melalui epitel tubuli (obat-obat lipofilik)
2. Paru
– Terjadi pada obat-obat yang berupa gas atau cairan yang mudah
menguap
3. Sistem empedu
– Setelah melewati metabolisme di hepar, disekresikan ke dalam
empedu dikeluarkan ke dalam usus diabsorpsi kembali atau
keluar melalui tinja
– Ex: rifampisin dan kromoglikat
- 33. Resume Farmakokinetik
- 34. Farmakodinamik
- 35. Mempelajari efek obat terhadap fisiologi dan
biokimia berbagai organ tubuh serta
mekanisme kerjanya.
• Mengetahui efek utama obat
• Mengetahui interaksi obat dengan sel
• Mengetahui urutan peristiwa serta spektrum
efek
• Mengetahui respon yang terjadi
- 36. Efek
Primer
Efek
Sekunder
• Efek yang diinginkan
• Efek yang tidak
diinginkan
- 37. Example: Antihistamin
- 38. Unsur-Unsur
FARMAKODINAMIKA
Mekanisme kerja obat
Sasaran Kerja Obat
Mekanisme kerja obat non-spesifik
- 39. Obat
Interaksi
antara:
Efek obat
Reseptor
Perubahan
biokimiawi dan
fisiologi
Mekanisme kerja obat
- 40. Sasaran Kerja Obat
- 41. RESEPTOR
• Reseptor = tempat kerja obat (site of action)
• Contoh Obat: (Agonis dan Antagonis nya)
– Asetilkolin >< Tubokurarin
– Noradrenalin >< Propanolol
– Morfin >< Nalokson
– Dopamin >< Klorpromazin
– Insulin >< [belum diketahui]
- 42. Ion Channel
• Obat terikat langsung pada protein kanal ion
• Contoh obat:
– Anestetik lokal
– Amilorid
– Sulfonilurea
- 43. Enzim
• Obat bekerja pada enzim untuk menghasilkan efeknya
Enzim sebagai target
• Kerjanya lebih sering sebagai suatu inhibitor (penghambat
kerja enzim)
• Contoh:
– Angiotensin converting enzyme
– Asetilkoliesterase
– Enzim pembekuan darah
(Captopril)
(Neostigmin)
(Heparin)
- 44. Molekul
Pembawa
• Untuk molekul yang terlalul polar atau kurang larut
dalam lipid (kurang lipofilik)
• Contoh obat yang bekerja pada molekul pembawa:
– Omeprazol
(Pompa proton di mukosa lambung)
– Diuretika loop (Kotransporter Na+/K+ di ansa Henle)
- 45. yaitu bekerja tanpa reseptor…
Anestetik umum
yang volatil
Antasida
Diuretik
Ex: Halotan
Ex: Senyawa
Magnesium dan
Aluminium
Ex: Manitol
berinteraksi dengan
membran sel untuk
menekan eksitabilitas
sampai tercapai
keadaan anestesi
netralisasi asam
lambung dengan
basa lemah
Meningkatkan
osmolaritas cairan
tubuh sehingga
meningkatkan diuresis
Mekanisme Kerja Obat Non-Spesifik
- 46. Istilah lain
Afinitas
Aktivitas
intrinsik
Kemampuan
untuk mengikat
reseptor
Kemampuan suatu
obat untuk
menimbulkan suatu
efek
Transmisi
sinyal biologis
Proses yang menyebabkan
suatu substansi
ekstraseluler (extracellular
chemical messenger)
menimbulkan suatu respons
seluler fisiologis yang
spesifik
- 47. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI EFEK
OBAT
- 48. Pengaruh-pengaruh faktor lain
• Umur
– obat cenderung menghasilkan efek lebih kuat pada bayi
dan lansia
• Genetik
– Ex: kecepatan asetilasi isoniazid (obat anti TB)
• Asetilator cepat
• Asetilator lambat
• Interaksi Farmakokinetik
– Pada 4 fase (absorbsi, distribusi, metabolisme, dan
ekskresi)
• Interaksi farmakodinamik
– Mengakibatkan bertambah atau berkurangnya efek obat
- 49. Interaksi farmakokinetik
1. ABSORPSI
- Diperlambat oleh obat-obat yang
menghambat
gerakan
gastrointestinal (Ex: atropin, opiat)
dan dipercepat oleh obat yang
mempercepat gerakan lambung usus
(Ex: metoklopramid)
- Ca dan Fe menghambat absorpsi
antibiotik tetrasiklin
- 50. 2. DISTRIBUSI
- Beberapa obat (displacing agent) dengan
dosis yang cukup tinggi dapat mengusir
obat lain dari ikatannya dengan protein
plasma
- Displacing agents:
- Fenilbutazon
- Aspirin
- Sulfonamid
- Yang terusir:
- Warfarin
- 51. 3. METABOLISME
- Adanya induksi enzim hepar
4. EKSKRESI
- Suatu obat dapat mempengaruhi kecepatan
ekskresi obat lainnya dengan cara:
- Mengubah ikatan protein sehingga mengubah
kecepatan filtrasi glomeruli
- Menghambat sekresi tubuli
- Mengubah aliran urin atau PH urin
Example:
- Pemakaian probenesid untuk menghambat sekresi
penisilin sehingga dapat memperpanjang kerja
- 52. Dasar- Dasar
TOKSIKOLOGI
- 53. • toksikologi dapat didefinisikan sebagai kajian
tentang hakikat dan mekanisme efek
berbahaya (efek toksik) berbagai bahan kimia
terhadap makhluk hidup dan sistem biologik
lainnya
- 54. Efek toksik
• Efek yang merusak fungsi fisiologis dan fungsi
biokimia tubuh manusia sedemikian rupa
sehingga dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yang serius dan dapat fatal, yang
ditimbulkan oleh pemakaian obat atau zat
kimia dalam dosis berlebihan
- 55. Berdasarkan organ tubuh yang
terkena, keracunan terdiri dari:
• Neurotoksik (racun saraf)
• Kardiotoksik (racun pada jantung)
– Dexorubicin
• Nefrotoksik (racun pada ginjal)
• Hepatotoksik (racun pada hepar)
- 56. • Sifat toksik dari suatu senyawa ditentukan
oleh:
– Dosis
– konsentrasi racun di reseptor “tempat kerja”
– sifat zat tersebut
– kondisi bioorganisme atau sistem bioorganisme
– paparan terhadap organisme
– bentuk efek yang ditimbulkan
- 57. CARA PEMBERIAN
OBAT
- 58. Cara-cara pemberian obat
1. Per oral
2. Sublingual (tidak bisa untuk berat molekul yang
tinggi ; menghindari first pass metabolism)
3. Per rektal
4. Topikal (kulit, kornea, vagina, dan mukosa
hidung)
5. Inhalasi
6. Injeksi (intra cutan, subcutan, intra muscular,
intra vena, intra tekal)
- 59. 1. Peroral
• Diberikan melalui mulut dan ditelan
• Melalui lambung, dan diabsorpsi sebagian
besar di usus halus
- 60. 2. Sublingual
• Absorpsi obat langsung di dalam rongga mulut
• Responnya cepat
• (Ex: nitrogliserin)
- 61. 3. Per Rektal
• Efek dapat lokal ataupun sistemik
• Tidak melewati hepar
- 62. 4. Topikal (kulit, kornea, vagina,
dan mukosa hidung)
• Kulit
– Penyerapannya cepat pada kulit
yang terbuka (luka)
• Kornea
– memberikan efek lokal
– untuk efek lokal, absorpsi obat
melalui epitel sakus konjungtivus
perlu kelarutan lemak yang
cukup
- 63. • Telinga
• Vagina
– Dalam bentuk cream, jelly, foam, atau
suppositoria
• Mukosa hidung
– Biasanya menimbulkan astringent effect
mengurangi pembengkakan selaput lendir hidung
- 64. Inhalasi
• Penggunaannya dengan
cara disemprot (ke mulut)
• Misal obat asma
• Keuntungannya yaitu
absorpsi terjadi cepat
- 65. Injeksi
- 66. PRINSIP TERAPI
- 67. 11B 1H
5T 1W
- 68. 11B 1H
•
•
•
•
•
•
•
Benar obat
Benar dosis
Benar pasien
Benar cara pemberian
Benar waktu
Benar dokumentasi
Benar pendidikan
kesehatan tentang
medikasi klien
• Benar pengkajian
• Benar evaluasi
• Benar reaksi terhadap
makanan
• Benar reaksi dengan
obat lain
• Hak klien untuk
menolak
- 69. 5T 1W
•
•
•
•
•
•
Tepat obat
Tepat dosis
Tepat waktu
Tepat pasien
Tepat cara pemberian
Waspada side effect
- 70. Beberapa singkatan dalam
penulisan resep oleh dokter
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
R/ = recipe = ambillah
Simm = signa in manus medici=serahkan kepada dokter
Mdspulv = misce da signa pulveres = campur dan buatlah serbuk
Dtd = da tales dosis = terbagi dalam dosis
Da in caps. = da in capsullae = masukkan ke dalam kapsul
Tdd = ter de die = 3 kali sehari
Bdd = bis de die = 2 kali sehari
Qdd = quartier/quinque de die = 4/5 kali sehari
1dd = unum de die = 1 kali sehari
Ac = ante coenam = sebelum makan
Dc = durante coenam = selama makan
Pc = post coenam = sesudah makan
Hs = hora somni = sebelum tidur
PP= pro paupere=untuk si miskin
Suc= signa usus cognitus=pakailah seperlunya
- 71. •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Gtt = guttae = tetes
Supp = suppositoria
Sol = solutio
Syr = syrup
Inh =inhaler = obat semprot hidung
Neb = nebulizer = obat sedot hidung
Inj = injectio = injeksi
Sue=signa usus externus=pakailah bagian luar dari badan
Cream=cream
Zalf=salep
Pot=potio=obat kocok
PCC=pro copy conform=sesuai dengan aslinya
Iter=iteretur=diulang
Dcf=da cum formula=berikan dengan formulanya
Ad lib=ad libitum=diminum secukupnya
- 72. • S 0 – 1 – 0 = aturan pakai 1 kali sehari pada
siang hari
• S 1 – 1 – 0 = aturan pakai 2 kali sehari pagi dan
siang hari
• S 0 – 0 – 1 = aturan pakai 1 kali sehari pada
malam hari
- 73. EFEK SAMPING OBAT
- 74. Efek yang merusak atau merugikan dan tidak
diharapkan. Ditemukan pada dosis yang
digunakan pada manusia untuk pencegahan,
diagnosis, atau terapi
- 75. CARA MENILAI
KEAMANAN OBAT
- 76. Check..!!!
•
•
•
•
•
•
No BPPOM
Tanggal expired date
Perubahan warna
Perubahan bau
Perubahan wujud
Membaca brosur obat
- 77. Task
1. Mencari obat-obat yang sering digunakan di
lapangan, minimal 20 obat. Sertakan:
–
–
–
–
–
Golongan obat
Indikasi
Kontraindikasi
Mekanisme kerja
Efek samping
Tidak ada komentar:
Posting Komentar