Selasa, 11 Maret 2014

artikel tentang hubungan farmakognosi dengan obat

Hubungan Farmakognosi dengan obat

HubunganFarmakognosi dengan obat

Perkataan   Farmakognosi    berasal    dari   dua   kata   Yunani    yaitu Pharmakon yang berarti obat dan gnosis yang berarti ilmu atau pengetahuan.Jadi farmakognosi berarti pengetahuan tentang obat.
Definisi yang mencakup seluruh ruanglingkup farmakognosi diberikan oleh Fluckiger, yaitupengetahuan secara serentak berbagai macam cabang ilmu pengetahuan untukmemperoleh segala segi yang perlu diketahui tentang obat.

Ada beberapa definisi tentang obatmisalnya :
1.
Obat                      :
Yakni suatu bahan atau paduan bahan – bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan, memperelok bagian badan manusia.
2.
Obat Jadi               :
Yakni obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, cairan, salep, tablet, pil, suppositoria atau bentuk yang mempunyai  nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia atau  buku- buku lain  yang ditetapkan pemerintah .
3.
Obat Paten            :
Yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas  nama  si pembuat  atau dikuasakannya  dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang memproduksinya.
4.
Obat Baru             :
Yakni obat yang terdiri dari atau berisi suatu zat baik  sebagai   bagian yang berkhasiat maupun yang tidak  berkhasiat, misalnya lapisan, pengisi, pelarut, bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal, sehingga tidak diketahui khasiat atau kemurniannya.
5.
Obat Tradisional   :
Adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari  bahan- bahan tersebut, cara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Diposkan oleh PutriSerindang Bulan di 20:40
KirimkanIni lewat EmailBlogThis!Berbagike TwitterBerbagike Facebook
ssharmaceutical


Berdasarkan kenyataan hingga sekarang sumber simplisia nabati sebagian masih diperoleh dengan menebang atau memungut langsung dari  tempat tumbuh alami. Sedangkan pembudidayaan tanaman obat  masih terbatas   pada jenis-jenis tertentu.    
             Penambangan simplisia  tanpa  pertimbangan  atau   pengelolaanyang   baik   demi  kesetimbangan  alam, akan  dapat  mengakibatkan kelangkaan. Bahkan  sering terjadi,dengan pengenalan teknologi baru atau pengabaian lingkungan  tumbuh, dapat  menimbulkan  dampak (akibat)  yang  merugikan bagi  kelestarian   suatu  species. Adanya tindakanpembudidayaan, merupakan  suatu tindakan  pengadaan  atau penyediaan simplisia secara kontinyu dan teratur yang  sekaligusdapat  merupakan suatu pelestarian nuftah. Pembudidayaan tanaman obatdapat pula merupakan usaha utama atau  sambilan yang dapat menambahpendapatan keluarga.
              Dipekarangan  pengembangan TOGA (tanaman obatkeluarga)  berarti  pendayagunaan lahan untuk untuk memenuhi nilaiestetika  maupun untuk keperluan kesehatan. Umumnya simplisia hasilbudidaya pedesaan mutunya belum tinggi.  Hal ini umumnya karena kurangintensifnya penanaman, meliputi cara bertanam, pemeliharaan dan panen. Bahkansering penentuan waktu panen lebih banyak berorientasi kepada harga pasar daripada stadia tumbuh yang erat hubungannya  dengan tingginya hasil dankualitas.
             Budidaya tanaman obat pada hakekatnya adalah suatu cara pengelolaan sehinggasuatu tanaman obat dapat mendatangkan hasil tinggi dan bermutu baik. Keadaanini bisa terjadi jika tanaman dapat tumbuh pada lingkungan yang sesuai , antaralain pada kesuburan tanah sepadan, iklim yang sesuai dengan teknologi tepatguna.
Tahap pembudidayaan tanaman dilakukan sebagai berikut :
         1.Pengelolaan tanah
           Sebagian besar tanaman obat diusahakan di tanah kering. Pada dasarnyapengolahan tanah bertujuan menyiapkan tempat atau media tumbuh yang serasi bagipertumbuhan tanaman. Pada kesuburan fisik dan kesuburan kimiawi. Jika keduamacam kesuburan telah dipenuhi untuk jenis tanaman yang diusahakan., maka dapatdikatakan tanah tersebut subur bagi tanaman tersebut. Kesuburan fisik sangaterat hubungannya dengan struktur tanah yang menggambarkan susunan butirantanah, udara, dan air, sehingga  dapat menjamin aktivitas akar dalammengambil zat-zat yang diperlukan tanaman.  Sedangkan kesuburan kimiawisangat erat hubungannya dengan kemampuan tanah menyediakan kebutuhan nutrisitanaman.  Kedua kesuburan tersebut saling berinteraksi dalam menentukantingkat kesuburan bagi pertumbuhan tanaman. 
                         Di samping itu, pengolahan tanah mencakuppula menghilangkan gulma yang merupakan saingan tanaman, menimbun dan meratakanbahan organik yang penting bagi tanaman serta pertumbuhannya,  saluran drainaseuntuk mencegah terjadinya kelebihan air seperti dikehendaki  olehtanaman.  Dalam pengolahan tanah memerlukan waktu mengingat terjadinyaproses fisik , kimia dan biologis dalam tanah sehingga terbentuk suatu mediayang baik bagi pertumbuhan tanaman.
         Beberapa hal yang patutdiperhatikan dalam pengolahan tanah bagi tanaman obat antara lain :
a.
Bagi tanaman obat yang dipungut hasilnya dalam bentuk umbi  (tuber) umumnya dikehendaki pengolahan-pengolahan tanah cukup dalam                      (25 – 40 cm), struktur gembur sehingga pertumbuhan umbi atau rimpang dapat berkembang dengan  baik.
b.
Menghindari tercampurnya bahan induk yang belum melapuk dalam daerah pekarangan tanaman.Untuk itu perlu adanya waktu yang cukup untuk memberi kesempatan terjadinya proses pelapukan, antara lain proses oksidasi, sehingga akan terbentuk lapisan tanah  yang menjamin pertumbuhan akar. Hal itu penting yaitu pada waktu membuat lubang tanah (sedalam 40x 60) bagi tanaman obat berbentuk pohon, seperti Cengkeh (Eugenia caryophyllata), Kola (Cola nitida).
c.
Pembuatan teras – teras apabila tanah terlalu miring,agar erosi dapat diperkecil, misal  dalam penanaman Sereh  (Cymbopogon nardus ).
d.
Pengolahan tanah intensif, diusahakan bebas gulma pada awal                         pertumbuhan, yaitu untuk tanaman obat berhabitur perdu seperti                           Kumis kucing (Orthosiphon stamineus), Mentol (Mentha  piperita),  Timi           (Thymus  vulgaris)
e.
Pembuatan guludan sering dilengkapi dengan saluran drainase yang baik,  terutama bagi tanaman yang tidak toleran terhadap genangan air .Seperti     Cabe ( Capsicum annuum ).
2.     Penanaman
              Dalam penanaman dikenal  dua cara utama yaitu  penanaman bahantanaman (benih atau stek ) secara langsung pada lahan dan disemaikan dahulubaru kemudian diadakan pemindahan tanaman ke lahan yang telah disediakan ataudisiapkan.  Umumnya persemaian diadakan terutama bagi tanaman yang padawaktu masih kecil memerlukan pemeliharaan intensif. Tanpa perlakuan tersebutakan mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi. Disamping itu persemaiandiperlukan apabila benih terlalu kecil  sehingga sulit untuk mengaturtanaman sesuai dengan perkembangan teknologi tepat guna.
              Tujuan lain dari adanya persemaian agar dapat memanfaatkan  (menghemat)waktu  musim tanam tiba (umumnya pada awal musim hujan), sehingga padasaat musim tiba tanaman telah mengawali tumbuh lebih dahulu. Contohnyatemulawak (Curcuma xanthorrhiza), rimpang ditunaskan lebih dahulu padapersemaian yang lembab dan agak gelap, baru kemudian belahan rimpang dengantunasnya ditanam di lahan.
              Hal-hal yang perlu mendapat pertimbangan pada penanaman tanaman  obatantara lain :
a.
Mengingat pada umumnya penanaman pada lahan kering tanpa irigasi dan cuaca cukup panas maka penanaman dilakukan pada awal musim hujan .
b.
Penanaman dengan jarak atau baris teratur akan lebih baik dipandang dari segi fisiologi tanaman pemeliharaan dan estetika.
c.
Penanaman secara tunggal (monokultur) terutama bagi tanaman yang tidak tahan cahaya matahari, misalnya Mentol  (Mentha piperita).
d.
Penanaman ganda dapat dilakukan pada tanaman yang memerlukan   naungan ataupun untuk pertumbuhannya dapat beradaptasi terhadap sinar matahari tidak langsung, misalnya Kemukus  (Piper cubeba) . Tanaman yang dapat saling bertoleransi terhadap persaingan karena dapat memenuhi beberapa tujuan antara lain : memperluas areal tanam (pada satu tempat dan waktu bersamaan ditanam lebih dari satu macam tanaman), menghemat pemeliharaan, memperkecil resiko kegagalan panen. Penggunaan alat penopang bagi tanaman obat yang berbatang merambat dengan sistem tanaman ganda, tiang penopang dapat saja diganti dengan tanaman tegak lalu yang dapat juga menghasilkan.
e.
Populasi tanaman erat hubungannya dengan hasil, antara lain dipengaruhi oleh terjadinya persaingan antara tanaman dan kesuburan   tanah.
          3. Pemeliharaan tanaman
                         Beberapa  faktor  penghambat  produksi,  misalnya gulma, hama penyakit harus ditekan sehingga batas  tertentu.  Demikian pula  faktor  penghambat  lingkungan  fisik dan  kimia ,  seperti kekurangan air,  tingginya suhu,  kesuburan  tanah,  hendaknya diperkecil pengaruhnya.Perlu dilakukan pemupukan, misalnya  pemupukan nitrogen padakandungan  alkaloida  pada  tanaman  tembakau  ( Nicotiana tobacum) . Demikian pula tindakan pemangkasan merupakan bentukpemeliharaan lain.
         Beberapatindakan pemeliharaan pada tanaman obat adalah :
a.
Bibit yang mudah layu, perlu adanya penyesuaian waktu tanamnya sehingga tidak mendapat sinar matahari berlebihan, misalnya penanaman Tempuyung (Sonchus arvensis) hendaknya dilakukan  pada sore hari dan diberi naungan sementara.
b.
Penyiangan  yang  intensif  guna  menekan  populasi  gulma disamping  dapat  mengurangi kesempatan tumbuh tanaman  usaha  juga  dapat  mengganggu  kebersihan hasil  pada saat  panen ( misal pada tanaman   Mentha arvensis)
c.
Penimbunan dan penggemburan dilakukan agar memperbaiki sifat  tanah tempat tumbuh.
d.
Perbaikan saluran drainase untuk mencegah terjadinya genangan atau kelebihan air yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
e.
Untuk mengurangi evaporasi (penguapan) air tanah, sehingga   kelembaban tanah dapat tetap sesuai , dilakukan pemberian   mulsa. Misalnya pada tanaman Jahe ( Zingiber officinale) pemberian  mulsa   jerami  dapat  menaikkan  hasil  sebesar 35 % .
f.
Pemangkasan bunga, yang berarti mencegah perubahan fase vegetatif  ke generatif yang banyak memerlukan energi, sehingga kandungan  bahan berkhasiat sebagai sumber energi tidak berkurang. Pada tanaman Dioscorea compositae kandungan glikosida diosgenin dapat bertambah dengan dilakukan pemangkasan bunga.
g.
Pemangkasan pucuk batang akan menstimulir percabangan, sehingga  dapat menambah jumlah daun yang tumbuh serta kandungan   alkaloida dalam akar bertambah.  Misalnya pada tanaman Kumiskucing ( Orthosiphon stamineus).
h.
Pemupukan nitrogen dapat meningkatkan kandungan alkaloida  dalam   akar Pule pandak ( Rauwolfia serpentina).
4.   Pemungutan hasil  ( panen)
      Penentuan saat panen suatutanaman  obat hendaknya selalu diingat  akan  kwantitas dan  kwalitas  simplisia.  Hal  ini mengingat jumlahzat  berkhasiat dalam tanaman tidak selalu  konstan sepanjang tahun  atau  selama  tanaman  siklus   hidupnya,tetapi selalu berubah dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. Misalnya tanaman  Kelembak ( Rheum   officinale) tidak mengandung derivatantrakinon dalam musim   dingin,  melainkan  antranol, yang  dirubah    menjadi  antrakinon pada musimpanas.  Umur   tanaman  juga  umumnya  merupakan faktor  penting  dalam  akumulasi  bahan yang  diinginkan.
         Beberapapenentuan (pedoman) saat panen :
a.
Bagi tanaman Empon-empon (familia  Zingiberaceae), panen dilakukan umumya pada saat bagian tanaman diatas  tanah menua atau kuning yang biasanya terjadi pada musim  kering,dan jika yang diambil akarnya . Misalnya   temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
b.
Daun dipungut sewaktu proses fotosintesa maksimal yaitu sebelum pembentukan buah. Misal tanaman Saga (Abrus praecatorius) .
c.
Bunga dipetik selagi masih kuncup (sebelum berkembang) misal pada cengkeh      (Eugenia caryophyllata).
d.
Buah dipetik menjelang masak, misal Solanum laciniatum sedangkan adas (Anethum graveolens) dipetik setelah masak  benar.
e.
Biji dipungut sebaiknya pada saat buah masak
f.
Kulit diambil sewaktu bertunas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar